Kategori
Medis dan Sains
Amerika Serikat sebagai negara paling maju di dunia dalam beberapa tahun
sedang menghadapi masalah serius tentang para remaja Amerika Serikat
yang semakin terbiasa mengkonsumsi minuman beralkohol sekalipun telah
ada regulasi yang menetapkan batasan minimal untuk minum minuman
beralkohol adalah 21 tahun.
Penggunaan alkohol di usia belia diasosiasikan dengan kasus-kasus
bermasalah yang berkaitan dengan alkohol di masa-masa usia selanjutnya.
[4-6] Data dari National Longitudinal Alcohol Epidemiologic Study
[4]
memperkuat adanya kaitan penurunan tajam ketergantungan alkohol seumur
hidup dan penyalahgunaan alkohol ketika usia minimal konsumsi alkohol
dinaikkan batasan usianya.
Untuk yang berusia 12 tahun atau lebih muda dari usia tersebut yang
mengkonsumsi alkohol untuk yang pertama kalinya mempunyai peluang untuk
ketergantungan seumur hidup pada alkohol sebesar 40,6% dibandingkan bagi
yang memulai mengkonsumsi alkohol pada usia 18 tahun sebesar 16,6%
sedangkan yang berusia 21 tahun sebesar 10,6%.
Tak jauh berbeda pula dengan penyalahgunaan alkohol selama seumur hidup
sebesar 8,3% bagi yang memulainya pada usia 12 tahun atau lebih muda
dari itu, 7,8% bagi yang memulainya pada usia 18 tahun, dan 4,8% pada
usia 21 tahun.
Mengkonsumsi alkohol di usia belia telah lama diasosiasikan dengan
resiko besar masalah-masalah seksual seperti hubungan seksual tanpa alat
pelindung, multi pasangan, berhubungan seksual dalam kondisi mabuk
berat, dan tentunya kehamilan.
[7]
Selain itu diasosiasikan juga dengan masalah-masalah pendidikan mereka, penyalahgunaan obat, kenakalan remaja.
[8]
Bagi para remaja yang baru menginjak masa remajanya, mengkonsumsi
alkohol secara dini di usia tersebut diasosiasikan dengan
masalah-masalah ketenagakerjaan, penyalahgunaan obat, tindak kejahatan
dan kekerasan.
[8]
Bahkan orang tua yang mengekspos minum alkohol dan penyalahgunaan obat
punya kemungkinan besar akan menular pula perilakunya kepada
anak-anaknya.
[9]
Dalam laporan tahunan “
Monitoring the Future Study” University of
Michigan yang disponsori oleh National Institute on Drug Abuse,[15]
telah secara konsisten melaporkan bahwa para remaja Amerika Serikat
lebih banyak bermasalah dengan alkohol dibandingkan dengan tembakau dan
narkotika.
Hasil survei tahun 2009 menyatakan bahwa lebih dari 46.000 siswa-siswa
kelas 8, 10 dan 12 yang tersebar di lebih dari 380 sekolah Amerika
Serikat diketahui telah berinisiasi mengkonsumsi alkohol selama 30 hari
sebelumnya (dari saat survei dilakukan). Angka ini menurun 1/3 nya sejak
rekor tertinggi tercatat pada tahun 1996, namun tidak mengalami
penurunan bila dibandingkan pada usia siswa-siswa yang lebih tua
usianya.
Sedikitnya, inisiasi meminum minuman alkohol dimulai pada periode satu
bulan sebelumnya (dari saat survei dilakukan) adalah sebesar 5,4% pada
siswa kelas 8, 15,5% pada siswa kelas 10, dan 27,4% pada siswa kelas 12.
Sedangkan inisiasi mengkonsumsi alkohol yang dimulai pada periode 30
hari ke belakang khususnya mengkonsumsi minuman beralkohol dengan cita
rasa baru, dikenal juga dengan minuman "
Alcopop" atau "
Malternative", mengalami penurunan semenjak tahun 2004.
Selama survei tahun 2009, inisiasi meminum
Alcopop pada periode
30 hari ke belakang (dari saat survei dilakukan) dilaporkan sebesar 9,5%
pada siswa kelas 8, 19,0% pada siswa kelas 10, dan 27,4% pada siswa
kelas 12.
Dalam istilah terbaru dari
binge-drinking (pesta miras)
didefinisikan sebagai mengkonsumsi 5 atau lebih minuman beralkohol
secara berturut-turut sedikitnya 1 kali dalam rentang 2 minggu.
Berdasarkan hasil survei tahun 2009, aktifitas
binge-drinking ini
relatif dalam jumlah yang stabil, sebesar 7,8% pada siswa kelas 8,
17,5% pada siswa kelas 10, dan 25,2% pada siswa kelas 12.
Sejak tahun 2000, lebih dari 90% siswa kelas 12 telah dilaporkan punya
akses mudah untuk mendapatkan minuman beralkohol, dan lebih dari 60%
terjadi pada siswa kelas 8.
Statistik epidemiologis ini selaras bahkan memperkuat data-data yang
dilaporkan oleh dua survei skala besar penggunaan alkohol oleh para
remaja di Amerika Serikat yaitu
Youth Risk Behavior Survey[16] oleh Centers for Disease Control and Prevention, dan National Survey on Drug Use and Health (National Household Survey).
[17]
BAHAYA-BAHAYA PENGGUNAAN ALKOHOL
Ketika dibandingkan dengan penggunaan alkohol oleh orang dewasa,
penggunaan alkohol oleh remaja diketahui frekuensinya lebih sering
dilakukan dan volumenya lebih banyak sehingga penggunaan alkohol pada
usia remaja ini telah dianggap sangat berbahaya.
Pesta miras yang semakin cepat bertambah, kemungkinan besar terkait
dengan budaya taruhan dan uji nyali di antara para remaja ini yang
menempatkan mereka pada resiko tinggi overdosis alkohol atau keracunan
alkohol, seperti tersumbatnya aliran pernafasan yang fatal.
Pesta miras orang dewasa didefinisikan sebagai mengkonsumsi 5 atau lebih
minuman beralkohol dalam rentang rata-rata 2 jam secara berturut-turut.
Definisi tersebut akhir-akhir ini sering pula digunakan untuk
menggambarkan penggunaan alkohol pada remaja.
Namun dalam literatur terbaru lebih berpendapat menempatkan pesta miras
pada remaja terjadi pada usia 9-13 tahun pada anak-anak dan 14-17 tahun
pada gadis dengan jumlah konsumsi 3 atau lebih minuman beralkohol.
Sedangkan untuk anak laki-laki berusia 14-15 tahun dengan jumlah 4 atau
lebih minuman beralkohol, dan usia 16-17 tahun sebanyak 5 atau lebih
minuman beralkohol.
[18]
Penggunaan alkohol menjadi kontributor utama penyebab kematian para
remaja di Amerika Serikat seperti kecelakaan kendaraan, bunuh diri, dan
pembunuhan.
[19] Kecelakaan tabrakan kendaraan bermotor menempati urutan teratas dalam penyebab kematian para remaja Amerika Serikat.
Pada tahun 2007 sebuah survei tentang
Youth Risk Behavior
mengungkapkan bahwa selama selang waktu 30 hari digelarnya survei
tersebut, sebanyak 29,1% para siswa di Amerika Serikat setidaknya pernah
satu kali atau lebih menjadi penumpang sebuah mobil yang dikendarai
oleh supir yang sedang minum alkohol, dan sebanyak 10,5% dari mereka
sedikitnya pernah sesekali mengendarai sendiri kendaraannya sambil minum
alkohol.
[16]
Setelah Amerika Serikat mengubah aturan batasan minimal mengkonsumsi
alkohol menjadi 21 tahun, jumlah kecelakaan berkendaraan yang fatal
secara individual di bawah usia 21 tahun menjadi menurun secara
signifikan. Hal ini memperlihatkan adanya sebuah keterkaitan erat antara
penggunaan alkohol dan kecelakaan berkendaraan yang melibatkan para
remaja.
[20]
Bila dilakukan perbandingan, kasus remaja yang mengendarai mobil dalam
keadaan mabuk frekuensinya masih rendah di bawah para orang dewasa,
namun, tingkat resiko kecelakaan motor para remaja lebih besar
dibandingkan orang dewasa saat mereka mabuk, khususnya ketika kadar
alkohol dalam tubuh para remaja ini berada pada level rendah dan
menengah.
[21]
Batasan minimal mengkonsumsi alkohol secara legal di Amerika Serikat
juga telah diasosiasikan dengan laju bunuh diri yang tinggi pada remaja.
[22]
Beberapa literatur penelitian secara konsisten melaporkan hubungan
keterkaitan yang erat antara penggunaan dan penyalahgunaan alkohol
dengan perilaku yang beresiko termasuk penyerangan, aktifitas seksual
yang riskan dan mengembang kepada penyalahgunaan obat-obatan.
[12,13,23,24] Sehingga bagaimana pun juga penggunaan alkohol oleh para remaja tetap tidak aman sekalipun di saat sedang tidak mengendarai.
Dampak buruk lainnya yang juga tercatat adalah gangguan mental dan fisik
pada remaja itu sendiri. Gangguan-gangguan akibat penggunaan alkohol
menjadi sebuah faktor resiko terjadinya percobaan bunuh diri pada
remaja.
[25]
Beberapa gangguan akibat penggunaan alkohol pada remaja secara psikologis di antaranya tidak adanya gairah semangat (
mood disorders), terutama depresi; kegelisahan atau fobia; kurang fokus atau konsentrasi hingga gangguan
attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD); perilaku atau tabiat menjadi terganggu;
bulimia; dan
schizophrenia.
[23]
Sedangkan gangguan secara fisik di antaranya
trauma sequelae (semacam gangguan pada ginjal),
[26] gangguan tidur, konsentrasi tinggi serum enzim hati, gigi dan organ oral yang abnormal,
[27] meskipun kondisi abnormal tersebut relatif sedikit ditemukan saat pemeriksaan fisik.
[27,28]
BEBERAPA FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI DALAM BAHAYA PENGGUNAAN ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN
Faktor Genetik dan Keluarga
Studi-studi pada saudara kembar di lingkungan populasi orang dewasa
telah secara konsisten mendemonstrasikan pengaruh genetik dalam
penggunaan dan penyalahgunaan alkohol,
[29-31] namun masih sedikit penelitian yang meneliti pengaruh genetik secara spesifik menurut rentang usia pada para remaja.
[32-34]
Penelitian pada remaja melalui subjek saudara kembar, kembar identik
ataupun yang diadopsi, sekelompok peneliti di antaranya Rhee dan
kawan-kawan
[35]
meneliti relatifitas kontribusi dari genetik dan lingkungan terhadap
inisiasi pencobaan pertama mengkonsumsi alkohol, penggunaannya secara
berkala dan masalah-masalah umum yang berkaitan dengan penyalahgunaan
zat kimia.
Hasil dari penelitian ini mendemonstrasikan bahwasannya para remaja,
dibandingkan dengan temuan studi pada kembar dewasa, tingkat pengaruh
genetiknya lebih tinggi, sedangkan pengaruh lingkungan lebih rendah
untuk penggunaan alkohol atau obat-obatan ketimbang kejadian inisiasi
penggunaan awal.
Keluarga memainkan peranan penting dalam perkembangan masalah alkohol
dan obat-obatan pada remaja. Penggunaan obat-obatan oleh orang tua atau
saudara yang lebih tua serta perilaku orang tua yang membebaskan anaknya
(tidak terkontrol) terhadap penyalahgunaan obat-obatan pada remaja,
akan beresiko tinggi terjadinya penggunaan alkohol dan obat-obatan pada
para remaja.
[36,37]
Pengawasan orang tua terhadap apa yang akan digunakan oleh anak-anaknya,
dan memastikan berlakunya aturan dan etika dalam rumah tangga akan
menghalangi atau menekan penggunaan alkohol di antara para remaja.
[38,39]
Di Amerika Serikat tercatat sebanyak 7 juta anak-anak yang berusia di
bawah 18 tahun adalah anak-anak yang hidup dengan orang tua yang
alkoholik. Anak-anak yang orang tuanya melakukan penyalahgunaan alkohol
sangat beresiko dengan masalah-masalah perilaku dan kesehatannya,
termasuk kriminal, gangguan kecerdasan, ADHD, keluhan-keluhan kejiwaan,
dan masalah alkoholisme sebagaimana yang terjadi pada orang dewasa.
[40]
Faktor-faktor Lainnya
Keadaan lingkungan dan mempunyai teman-teman yang pengguna alkohol,
tembakau atau obat-obatan, merupakan pendorong terkuat kemungkinan besar
terjadinya perilaku penggunaan zat-zat kimiawi oleh para remaja.
Peluang terjadinya penyalahgunaan ini lebih tinggi lagi terjadi bila di
dalam komunitas tersebut alkohol dan obat-obatan terlarang murah
biayanya dan mudah didapatkan. Faktor resiko lainnya yang juga ikut
mendorong terjadinya penyalahgunaan zat-zat kimiawi di antaranya kinerja
sekolah yang buruk, tidak adanya penanganan ADHD, dan penyimpangan
perilaku.
[36]
Media berpengaruh besar pula terhadap terjadi penggunaan alkohol oleh para remaja. Jernigan et al.
[41]
meneliti para anak laki-laki dan perempuan yang diberikan ekspos
majalah yang menampilkan iklan-iklan alkohol dibandingkan dengan respon
orang dewasa, menemukan bahwasannya dibandingkan dengan orang dewasa
yang berusia 21 tahun atau lebih, sebesar 45% para remaja di bawah usia
lebih cenderung untuk melihat iklan bir, sebanyak 12% lebih cenderung
melihat iklan minuman campur alkohol sulingan, 65% lebih cenderung untuk
melihat iklan minuman penyegar berkadar alkohol rendah (
alcopop atau
lemonade,
ice tea, atau minuman buah-buahan yang mengandung alkohol), dan 69% cenderung kepada iklan minuman berkadar air anggur rendah.
Ekspos iklan-iklan alkohol kepada para gadis lebih besar dibandingkan
anak laki-laki. Media lainnya seperti televisi, film, papan reklame, dan
internet, dikenal sangat mempengaruhi dalam promosi alkohol menggunakan
gambaran yang atraktif tanpa menyinggung atau mengasosiasikannya dengan
konsekuensi negatifnya. Sejumlah penelitian telah memperlihatkan bahwa
ekspos media dapat membuat anak-anak dan para remaja lebih cenderung
untuk bereksperimen dengan alkohol.
[42,43]
FAKTOR PERKEMBANGAN SISTEM SARAF PADA REMAJA
Lebih dari satu dekade yang lalu, terjadi lompatan besar dalam pemahaman
ilmu pengetahuan tentang kecanduan yang dikaitkan dengan sistem saraf
biologis (
neurobiological).
Studi-studi yang menginvestigasi perkembangan normal dari otak telah
memberikan informasi yang luas tentang dampak dari alkohol dan
obat-obatan terhadap otak para remaja.
Terdapat beberapa kemungkinan dari dampak dari alkohol dan obat-obatan
terhadap otak remaja, kondisi ini disebabkan karena belum sempurnanya
proses perkembangan pada otak mereka sehingga mengkondisikannya rawan
terhadap keracunan dan kencanduan obat-obatan, dan penggunaan
obat-obatan itu sendiri dapat mempengaruhi secara langsung perkembangan
otak mereka.
Penggunaan alkohol dan obat-obatan selama masa-masa awal usia remaja,
ditambah pula dengan kecenderungan secara genetik dari orang tuanya yang
juga menyalahgunakan dan kecanduan obat-obatan, dapat beresiko
meningkatkan potensi penggunaan alkohol dan obat-obatan dalam periode
keremajaan mereka.
REFERENSI:
[2] Chambers R.A., Taylor J.R., Potenza M.N.,
Developmental neurocircuitry of motivation in adolescence: a critical period of addiction vulnerability. Am J Psychiatry. 2003; 160(6): 1041-1052
[3] Brown S.A., Tapert S.F.,
Adolescence and the trajectory of alcohol use: basic to clinical studies. Ann N Y Acad Sci. 2004; 1021: 234-244
[4] Grant B.F., Dawson D.A.,
Age at onset of alcohol use and its
association with DSM-IV alcohol abuse and dependence: results from the
National Longitudinal Alcohol Epidemiologic Survey. J. Subst Abuse. 1997; 9: 103-110
[5] Grant B.F., Stinson F.S., Harford T.C.,
Age at onset of alcohol use and DSM-IV alcohol abuse and dependence: a 12-year follow-up. J. Subst Abuse. 2001; 13(4): 493-504
[6] DeWit D.J., Adlaf E.M., Offord D.R., Ogborne A.C.,
Age at first alcohol use: a risk factor for the development of alcohol disorders. Am J Psychiatry. 2000; 157(5): 745-750
[7] Stueve A., O’Donnell L.N.,
Early alcohol initiation and subsequent sexual and alcohol risk behaviors among urban youths. Am J Public Health. 2005; 95(5): 887-893
[8] Ellickson P.L., Tucker J.S., Klein D.J.,
Ten-year prospective study of public health problems associated with early drinking. Pediatrics. 2003; 111(5 pt 1): 949-955
[9] Biederman J., Faraone S.V., Monuteaux M.C., Feighner J.A.,
Patterns of alcohol and drug use in adolescents can be predicted by parental substance use disorders. Pediatrics. 2000; 106(4): 792-797
[10] American Psychiatric Association.
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4th Edition, Text Revision (DSM-IV-TR). Washington, DC: American Psychiatric Association; 2000
[15] Johnston L.D., O’Malley P.M., Bachman J.G., Schulenberg J.E.,
Teen marijuana use tilts up, while some drugs decline in use [press release]. University of Michigan News Service: Ann Arbor, MI; December 14, 2009. Available at:
http://monitoringthefuture.org/data/09data.html#2009data-drugs
[16] Eaton D.K., Kann L., Kinchen S. et al.,
Centers for Disease Control and Prevention. Youth risk behavior surveillance: United States, 2007. MMWR Surveill Summ. 2006; 57(SS-4): 1-131
[17] National Survey on Drug Use and Health [formerly the National Household Survey on Drug Abuse]. Available at:
www.oas.samhsa.gov/nhsda.htm
[18] Donovan J.E.,
Estimated blood alcohol concentrations for child and adolescent drinking and their implications for screening instruments. Pediatrics. 2009; 123(6). Available at:
www.pediatrics.org/cgi/content/full/123/6/e975
[19] National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism.
Underage drinking: a major public health challenge. Alcohol Alert. April 2003;59. Available at:
http://pubs.niaaa.nih.gov/publications/aa59.htm
[20] Centers for Disease Control and Prevention.
Alcohol-related traffic fatalities among youth and young adults: United States, 1982–1989. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 1991; 40(11): 178-179, 185-187
[21] American Academy of Pediatrics, Committee on Injury, Violence, and Poison Prevention and Committee on Adolescence.
The teen driver. Pediatrics. 2006; 118(6): 2570-2581
[22] Birckmayer J., Hemenway D.,
Minimum-age drinking laws and youth suicide, 1970-1990. Am J Public Health. 1999; 89(9): 1365-1368
[23] Simkin D.,
Adolescent substance use disorders and comorbidity. Pediatr Clin North Am. 2002; 49(2): 463-477
[24] Champion H.L.O., Foley K.L., Durant R.H., Hensberry R., Altman D., Wolfson M.,
Adolescent sexual victimization, use of alcohol and other substances, and other health risk behaviors. J Adolesc Health. 2004; 35(4): 321-328
[25] Windle M.,
Suicidal behaviors and alcohol use among adolescents: a developmental psychopathology perspective. Alcohol Clin Exp Res. 2004; 28(5 suppl): 29S-37S
[26] Vitale S., van de Mheen D.,
Illicit drugs and injuries: a review of emergency room studies. Drug Alcohol Depend. 2006; 82(1): 1-9
[27] Clark D.B., Lynch K.G., Donovan J.E., Block G.D.,
Health
problems in adolescents with alcohol use disorders: self-report, liver
injury, and physical examination findings and correlates. Alcohol Clin Exp Res. 2001; 25(9): 1350-1359
[28] Arria A.M., Dohey M.A., Mezzich A.C., Bukstein O.G., Van Theil D.H.,
Self-reported health problems and physical symptomatology in adolescent alcohol abusers. J Adolesc Health. 1995; 16(3): 226-231
[29] Kaprio J., Koskenvuo M., Langinvainio H., Romanov K., Sarna S., Rose R.J.,
Genetic influences on use and abuse of alcohol: a study of 5638 adult Finnish twin brothers. Alcohol Clin Exp Res. 1987; 11(4): 349-356
[30] Kendler K.S., Prescott C.A., Neale M.C., Pedersen N.L.,
Temperance board registration for alcohol abuse in a national sample of Swedish males twins, born 1902-1949. Arch Gen Psychiatry. 1997; 54(2): 178-184
[31] McGue M., Pickens R.W., Svikis D.S.,
Sex and age effects on the inheritance of alcohol problems: a twin study. J Abnorm Psychol. 1992; 101(1): 3-17
[32] Han C., McGue M.K., Iacono W.G.,
Lifetime tobacco, alcohol and other substance use in Minnesota twins: univariate and multivariate behavioral genetic analyses. Addiction. 1999; 94(7): 981-993
[33] Maes H.H., Woodard C.E., Murrelle L. et al.,
Tobacco, alcohol and drug use in eight- to sixteen-year-old twins: the Virginia Twin Study of Adolescent Behavioral Development. J Stud Alcohol. 1999; 60(3): 293-305
[34] McGue M., Elkins I., Iacono W.G.,
Genetic and environmental influences on adolescent substance use and abuse. Am J Med Genet. 2000; 96(5): 671-677
[35] Rhee S.H., Hewitt J.K., Young S.E., Corley R.P., Crowley T.J., Stallings M.C.,
Genetic and environmental influences on substance initiation, use, and problem use in adolescents. Arch Gen Psychiatry. 2003; 60(12): 1256-1264
[36] Hawkins J.D.,
Risk and protective factors and their implications
for preventive interventions for the health care professional. In:
American Academy of Pediatrics. Substance Abuse: A Guide for Health
Professionals. Schydlower M, ed. 2nd ed. Elk Grove Village, IL: American Academy of Pediatrics; 2001: 1-19
[37] Foley K.L., Altman D., Durant R.H., Wolfson M.,
Adults’ approval and adolescents’ alcohol use. J Adolesc Health. 2004; 35(4): 345.e17-345.e26
[38] Jackson C., Henriksen L., Dickinson D.,
Alcohol-specific socialization, parenting behaviors, and alcohol use by children. J Stud Alcohol. 1999; 60(3): 362-367
[39] Yu J.,
The association between parental alcohol-related behaviors and children’s drinking. Drug Alcohol Depend. 2003; 69(3): 253-262
[40] Adger H.,
Problems of alcohol and other drug use and abuse in adolescents. J Adolesc Health. 1991; 12(8): 606-613
[41] Jernigan D.H., Ostroff J., Ross C., O’Hara J.A.,
Sex differences in adolescent exposure to alcohol advertising in magazines. Arch Pediatr Adolesc Med. 2004; 158(7): 629-634
[42] Strasburger V.C.,
Alcohol advertising and adolescents. Pediatr Clin North Am. 2002; 49(2): 353-376, vii
[43] American Academy of Pediatrics, Committee on Communications.
Children, adolescents, and advertising [published correction appears in Pediatrics. 2007; 119(2): 424. Pediatrics. 2006; 118(6): 2563-2569
[44] Sowell E.R., Thompson P.M., Holmes C.J., Jernigan T.L., Toga A.W.,
In vivo evidence for postadolescent brain maturation in frontal and striatal regions. Nat Neurosci. 1999; 2(10): 859-861
[45] Casey B.J., Tottenham N., Liston C., Durston S.,
Imaging the developing brain: what have we learned about cognitive development? Trends Cogn Sci. 2005; 9(3): 104-110
[46] Koob G., LeMoal M.,
Addiction and the brain antireward system. Annu Rev Psychol. 2008; 59: 29-53
[47] Volkow N.D., Wang G.J., Fowler JS. et al.,
Brain DA D2 receptors predict reinforcing of stimulants in humans: replication study. Synapse. 2002; 46(2): 79-82
Sumber: “Alcohol Use by Youth and Adolescents: A Pediatric Concern”
by Committee on Substance Abuse. Pediatrics - official journal of the
American Academy of Pediatrics; Apr 12, 2010; 125; 1078-1087.
Photo courtesy: "Dead or Drunk" by Pietromassimo Pasqui.